Hari Kartini memang telah berlalu lebih dari satu pekan, namun
gaungnya masih terasa sampai sekarang. Senin, 29 April 2013, SMP Juara
Bandung kedatangan Kartini dari berbagai jaman. Mulai dari Kartini yang
berjuang mencari pendidikan berkualitas dari desa ke kota, dengan
menaikki kereta api tanpa tahu arah dan hanya berbekal tekad untuk
sampai di kota, lalu akhirnya berhasil setelah melalui perjalanan yang
berat.
Ada juga Kartini yang melakukan perjalanan menembus lorong waktu
dari masa lalu ke masa kini untuk mengingatkan para pemuda yang hidup
pada jaman milenium ini, agar bersyukur atas segala kemudahan yang
mereka dapat sekarang. Kartini bercerita bahwa dahulu, dirinya berjuang
mati-matian untuk mendapatkan pendidikan. Setiap ia ingin belajar, ia
selalu dibayang-banyangi oleh Belanda, betapa perih perjuangannya.
R.A.
Kartini adalah pahlawan wanita Indonesia, ia berjuang dengan segenap
kemampuannya untuk membangun emansipasi wanita. Ia ingin wanita
Indonesia tidak dipandang sebelah mata, ia ingin membela hak wanita.
Banyak cerita inspiratif dari seorang R. A. Kartini yang bisa memotivasi
kita semua.
Cerita perjuangan R. A. Kartini tadi
diangkat ke dalam sebuah drama yang dimainkan oleh siswa-siswi SMP
Juara Bandung. Dalam memperingati Hari Kartini, SMP Juara Bandung
menggelar pertunjukkan drama di SMP Juara Bandung, drama ini dimainkan
oleh siswa kelas 7 dan 8. Setiap kelas menampilkan cerita yang
berbeda-beda, namun dengan tema yang sama yaitu Perjuangan Kartini.
Para
siswa terlihat sangat menghayati perannya, terutama siswa yang kebagian
peran sebagai Kartini. Siswa-siswa kelas 7 dan 8 mempersiapkan drama
ini saat sedang liburan pekan lalu, ketika kakak kelas mereka siswa
kelas IX sedang melaksanakan Ujian Nasional. Drama ini sendiri,
dilaksanakan secara terbuka di lapangan SMP Juara Bandung, sehingga
semua siswa dan guru bisa menontonnya tanpa harus berdesak-desakkan
masuk ke ruangan. Acara ini berlangsung semarak, selain pertunjukkan
yang seru, acara ini semakin meriah karena yang menjadi pembawa acara
adalah siswa kelas IX yang baru kembali ke sekolah setelah Ujian
Nasional, mereka adalah Amar dan Siti.
Selain pertunjukkan drama, acara
Peringatan Hari Kartini dibuka oleh acara bedah buku “Habis Gelap
Terbitlah Terang” karya R.A. Kartini. Lima orang siswa dari kelas 7 dan
8, memaparkan isi buku ini secara gamblang. Mereka adalah Agus, Atep,
Mulky, Firda dan Nurlaila. Bedah buku ini pun bertujuan untuk menambah
wawasan siswa tentang perjuangan Kartini serta menyampaikan pesan-pesan
yang ditulis Kartini untuk para pemuda. Semoga saja dengan diadakannya
acara ini, sifat nasionalis para siswa semakin meningkat. Semakin
menghargai perjuangan para pahlawan dan selalu mengenang jasa-jasa
mereka yang tidak bisa digantikan oleh apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar