smp juara picture

smp juara picture
Sekolah Unggulan Gratis Binaan Rumah Zakat

Senin, 25 Maret 2013

Disana Disini "Nyunda"




                 Hari Jumat 22 April 2013, SMP Juara menyuguhkan suasana berbeda. Suasana berbeda ini sudah mulai dirasakan sejak energizer, hari itu guru piket yang memimpin energizer menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati “Hari Bahasa Ibu Internasional”. Sebenarnya Hari Bahasa Ibu ini jatuh pada tanggal 21 Februari 2013 lalu, namun karena berbagai hal, akhirnya peringatan “Hari Bahasa Ibu Internasional” di SMP Juara baru bisa dilaksanakan satu bulan kemudian. Tapi bukan berarti tidak ada kegiatan apa-apa pada tanggal 21 Februari lalu. Pada hari itu, siswa-siswi kelas 7 dan 8 meramaikan sekolah dengan menempel poster-poster bertuliskan Aksara Sunda. Poster-poster tersebut bertujuan untuk mengampanyekan Bahasa Sunda dan Aksara Sunda yang sudah mulai dilupakan.
                “Hari Bahasa Ibu Internasional” di SMP Juara dimeriahkan dengan beragam lomba, tentu saja lomba-lomba yang berkaitan dengan Kesundaan. Seperti, lomba menulis Aksara Sunda, lomba cerdas cermat tentang Kaulinan Sunda, lomba membaca dan menulis puisi menggunakan Bahasa Sunda dan lainnya. Dalam lomba membaca dan menulis puisi, tema yang diberikan adalah tentang “air”. Tema ini diberikan karena pada tanggal 22 Maret, bertepatan juga dengan Hari Air Sedunia. Maka dari itu, sebelum lomba-lomba dilaksanakan, siswa-siswi SMP Juara terlebih dahulu diberikan penyuluhan tentang air. Penyuluhan ini berisi tentang pemanfaatan air dan sebagainya.
                  Peringatan “Hari Bahasa Ibu Internasional” ini di  dirancang oleh Klub Atikan Sunda SMP Juara Bandung, klub ini merupakan klub yang baru berdiri di SMP Juara. Selain untuk memperingati “Hari Bahasa Ibu Internasional”, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengukuhkan berdirinya Klub Atikan Sunda di SMP Juara. Klub Atikan Sunda diisi oleh siswa-siswi yang memiliki visi untuk menjaga dan melestarikan budaya Sunda yang sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh budaya asing. Semoga Klub Atikan Sunda mampu mewujudkan impiannya untuk menjadi “tuan rumah” di negeri sendiri dalam hal melestarikan keutuhan budaya agar tidak terlupakan begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar